Tips Membeli Rumah Dengan Aman
Tips membeli rumah | Bagi sebagian orang, membeli rumah bisa jadi adalah impian yang sederhana dan mudah. Bagi sebagian orang lagi, membeli rumah adalah mimpi yang jauh sekali. Baik bagi yang secara finansial cukup ataupun yang harus menabung beberapa lama hanya untuk persiapan uang muka cicilan rumah, membeli rumah adalah hal yang membutuhkan persiapan matang. Membeli rumah bukan sekedar punya uang, pilih lokasi, beli, ke notaris, dan membayar kredit rumah per bulannya (kalau kredit).
Setidaknya dibutuhkan dua hal pokok ketika seseorang memutuskan untuk membeli rumah: kesiapan finansial dan mental. Soal uang, jika memang kurang, bisa diatasi dengan jalan mencari pinjaman dan memanfaatkan fasilitas cicilan rumah yang hampir semua bank dan koperasi simpan pinjam menawarkannya. Soal mental, inilah yang pada setiap orang berbeda kasus dan penangannya.
Ketika anda memutuskan untuk membeli rumah, pikirkan dulu, rumah ini nantinya untuk apa, investasi, atau memang untuk rumah tinggal anda sendiri? Kebanyakan orang berpendapat rumah adalah investasi yang tidak bisa rugi. Karena harga tanah semakin hari akan semakin naik, tidak pernah turun. Betulkah? Bagaimana bila suatu saat nanti ternyata di depan rumah anda dibangun jembatan layang? Hancur sudah investasi anda, kan?
Ok, coba kita cermati beberapa tips membeli rumah dengan aman berikut ini:
Pilih bersama pasangan anda
Jika anda menentukan sendiri lokasi, tipe rumah, pilihan bank KPR, dan lain-lain berkaitan dengan rumah, itu sah dan baik, jika anda belum berkeluarga. Jika anda sudah berpasangan, sangat disarankan anda bicarakan berdua dengan calon istri atau istri anda itu. Memang ada kemungkinan di masa depan istri anda akan berpikir betapa pintarnya anda memilih lokasi. Jika yang terjadi adalah pasangan anda tidak senang dengan rumah yang sudah anda pilih, anda harus menghabiskan banyak sekali energi untuk membuat istri anda nyaman, dan merasa ikut memiliki rumah tersebut. Akan lebih baik jika anda berdua bisa berpatungan dari dana berdua, tanpa melibatkan bantuan dari orang tua masing-masing. Percayalah, itu sangat lebih baik.
Kesiapan finansial
Sebelum mengambil keputusan apapun, bahkan sebelum mulai mencari properti, pastikan dulu mengenal posisi dan kondisi finansial Anda. Mulai dari berapa simpanan uang, modal bergerak dan tidak bergerak yang sudah dimiliki, besaran penghasilan, dan kesanggupan membayar. Semua ini akan berpengaruh pada surat-surat, pajak, dan ketentuan lain yang harus Anda penuhi.
Konsultasikan dengan orang yang ahli di bidangnya. Anda bisa berkonsultasi dengan konsultan properti, spesialis personal loan atau pinjaman pribadi di bank, atau bankir yang Anda dipercaya.
Mengetahui aset yang Anda miliki sangat penting. Terutama jika ingin mengajukan fasilitas Kredit Pemilikan Rumah (KPR). Setelah itu, ketahui properti seperti apa yang Anda inginkan. Harga dan ukuran properti akan berpengaruh pada besaran uang muka dan kewajiban Anda mencicil.
Ingat juga bahwa Anda mungkin ingin mempercantik rumah di masa depan atau dalam waktu tidak terlalu lama setelah transaksi pembelian rumah. Selalu sediakan dana cadangan untuk melindungi Anda dari biaya-biaya darurat menghadapi masalah atau bencana. Asuransi juga bisa menjadi pilihan yang bisa menyelamatkan Anda dari keadaan darurat. Hanya, perhatikan dengan baik ketentuan premi yang Anda beli.
Alasan membeli rumah
Siap secara finansial tidak secara otomatis membuat Anda siap secara psikologis. Sebelum memutuskan akan membeli rumah tinggal, tanyakan pada diri sendiri tujuan membeli rumah. Tujuan ini bisa membantu Anda memilih bentuk, karakter, dan lingkungan rumah yang tersedia di pasar properti atau membangun rumah dari awal sesuai kebutuhan.
Misalnya, Anda sudah berkeluarga dan berencana membesarkan anak di lingkungan rumah baru. Anda tentu akan mencari rumah dengan lingkungan yang relatif aman, memiliki fasilitas luar ruang untuk berolahraga dan bermain, serta dekat dengan sekolah. Berbeda dengan Anda yang masih lajang dan ingin tinggal di tengah kota. Pastikan memahami dengan baik alasan Anda membeli rumah agar dapat mencapai tujuan tersebut.
Alasan, tujuan, dan kebutuhan akan "mendikte" keputusan Anda memilih jenis rumah (tapak atau vertikal), ukuran, dan lokasi. Berhati-hatilah dalam memilih. Pasalnya, pilihan tersebut akan berpengaruh juga pada kenyamanan, biaya yang akan dikeluarkan di masa depan, dan konsekuensi lainnya.
Ketahui konsekuensinya
Pilihan Anda akan memiliki konsekuensi. Baik itu membeli rumah baru atau bekas pakai, di tengah kota atau di pinggir kota, rumah tapak atau apartemen. Membeli rumah baru dan rumah bekas pakai memiliki kelebihan dan kekurangannya sendiri.
Jika membeli rumah bekas pakai, pastikan Anda mengecek kondisi rumah tersebut secara mendetil dengan bantuan ahli. Jangan sampai, ketika pindah ke rumah tersebut, Anda baru mengetahui bahwa plafon rumah sudah rapuh karena rayap.
Membeli rumah baru dari pengembang atau membangun sendiri rumah Anda bukannya tanpa masalah dan konsekuensi tersendiri. Apapun pilihan Anda, pastikan mengetahui kelebihan dan kekurangannya sebelum menetap di dalam rumah tersebut. Sumber: www.freshome.com
Setidaknya dibutuhkan dua hal pokok ketika seseorang memutuskan untuk membeli rumah: kesiapan finansial dan mental. Soal uang, jika memang kurang, bisa diatasi dengan jalan mencari pinjaman dan memanfaatkan fasilitas cicilan rumah yang hampir semua bank dan koperasi simpan pinjam menawarkannya. Soal mental, inilah yang pada setiap orang berbeda kasus dan penangannya.
Ketika anda memutuskan untuk membeli rumah, pikirkan dulu, rumah ini nantinya untuk apa, investasi, atau memang untuk rumah tinggal anda sendiri? Kebanyakan orang berpendapat rumah adalah investasi yang tidak bisa rugi. Karena harga tanah semakin hari akan semakin naik, tidak pernah turun. Betulkah? Bagaimana bila suatu saat nanti ternyata di depan rumah anda dibangun jembatan layang? Hancur sudah investasi anda, kan?
Ok, coba kita cermati beberapa tips membeli rumah dengan aman berikut ini:
Pilih bersama pasangan anda
Jika anda menentukan sendiri lokasi, tipe rumah, pilihan bank KPR, dan lain-lain berkaitan dengan rumah, itu sah dan baik, jika anda belum berkeluarga. Jika anda sudah berpasangan, sangat disarankan anda bicarakan berdua dengan calon istri atau istri anda itu. Memang ada kemungkinan di masa depan istri anda akan berpikir betapa pintarnya anda memilih lokasi. Jika yang terjadi adalah pasangan anda tidak senang dengan rumah yang sudah anda pilih, anda harus menghabiskan banyak sekali energi untuk membuat istri anda nyaman, dan merasa ikut memiliki rumah tersebut. Akan lebih baik jika anda berdua bisa berpatungan dari dana berdua, tanpa melibatkan bantuan dari orang tua masing-masing. Percayalah, itu sangat lebih baik.
Kesiapan finansial
Sebelum mengambil keputusan apapun, bahkan sebelum mulai mencari properti, pastikan dulu mengenal posisi dan kondisi finansial Anda. Mulai dari berapa simpanan uang, modal bergerak dan tidak bergerak yang sudah dimiliki, besaran penghasilan, dan kesanggupan membayar. Semua ini akan berpengaruh pada surat-surat, pajak, dan ketentuan lain yang harus Anda penuhi.
Konsultasikan dengan orang yang ahli di bidangnya. Anda bisa berkonsultasi dengan konsultan properti, spesialis personal loan atau pinjaman pribadi di bank, atau bankir yang Anda dipercaya.
Mengetahui aset yang Anda miliki sangat penting. Terutama jika ingin mengajukan fasilitas Kredit Pemilikan Rumah (KPR). Setelah itu, ketahui properti seperti apa yang Anda inginkan. Harga dan ukuran properti akan berpengaruh pada besaran uang muka dan kewajiban Anda mencicil.
Ingat juga bahwa Anda mungkin ingin mempercantik rumah di masa depan atau dalam waktu tidak terlalu lama setelah transaksi pembelian rumah. Selalu sediakan dana cadangan untuk melindungi Anda dari biaya-biaya darurat menghadapi masalah atau bencana. Asuransi juga bisa menjadi pilihan yang bisa menyelamatkan Anda dari keadaan darurat. Hanya, perhatikan dengan baik ketentuan premi yang Anda beli.
Alasan membeli rumah
Siap secara finansial tidak secara otomatis membuat Anda siap secara psikologis. Sebelum memutuskan akan membeli rumah tinggal, tanyakan pada diri sendiri tujuan membeli rumah. Tujuan ini bisa membantu Anda memilih bentuk, karakter, dan lingkungan rumah yang tersedia di pasar properti atau membangun rumah dari awal sesuai kebutuhan.
Misalnya, Anda sudah berkeluarga dan berencana membesarkan anak di lingkungan rumah baru. Anda tentu akan mencari rumah dengan lingkungan yang relatif aman, memiliki fasilitas luar ruang untuk berolahraga dan bermain, serta dekat dengan sekolah. Berbeda dengan Anda yang masih lajang dan ingin tinggal di tengah kota. Pastikan memahami dengan baik alasan Anda membeli rumah agar dapat mencapai tujuan tersebut.
Alasan, tujuan, dan kebutuhan akan "mendikte" keputusan Anda memilih jenis rumah (tapak atau vertikal), ukuran, dan lokasi. Berhati-hatilah dalam memilih. Pasalnya, pilihan tersebut akan berpengaruh juga pada kenyamanan, biaya yang akan dikeluarkan di masa depan, dan konsekuensi lainnya.
Ketahui konsekuensinya
Pilihan Anda akan memiliki konsekuensi. Baik itu membeli rumah baru atau bekas pakai, di tengah kota atau di pinggir kota, rumah tapak atau apartemen. Membeli rumah baru dan rumah bekas pakai memiliki kelebihan dan kekurangannya sendiri.
Jika membeli rumah bekas pakai, pastikan Anda mengecek kondisi rumah tersebut secara mendetil dengan bantuan ahli. Jangan sampai, ketika pindah ke rumah tersebut, Anda baru mengetahui bahwa plafon rumah sudah rapuh karena rayap.
Membeli rumah baru dari pengembang atau membangun sendiri rumah Anda bukannya tanpa masalah dan konsekuensi tersendiri. Apapun pilihan Anda, pastikan mengetahui kelebihan dan kekurangannya sebelum menetap di dalam rumah tersebut. Sumber: www.freshome.com
1 komentar untuk "Tips Membeli Rumah Dengan Aman"
Silahkan berkomentar, tapi mohon yang sopan dan terkait dengan posting.
Posting KomentarSetiap komentar yang ada live link di dalamnya akan dihapus.
Jika ingin mencari backlink, silahkan menggunakan kata kunci sebagai nama, dan url di isi dengan alamat situs atau blog anda.
Terima kasih ...